Media Berita Online Bali Terkini, Kabar Terbaru Bali - Beritabali.com

Fokus Urus Pengungsi, Bupati Eka Kumpulkan Bawahan

ist/humas

TABANAN– Konsentrasi mengurus pengungsi Gunung Agung agar lebih baik, Bupati Tabanan, Ni Putu Eka Wiryastuti menggelar rapat mendadak dengan jajaran bawahan di lingkungan Pemkab Tabanan. Pertemuan dadakan itu,  membahas penanganan pengungsi Gunung Agung agar lebih maksimal mengingat jumlah pengungsi semakin bertambah.

Bukan hanya jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang dipanggil, namun  jajaran Camat, serta unsur Muspida lainnya ikut hadir dalam rapat yang digelar di Kantor Bupati Tabanan, Senin (25/9).

Sejauh ini, penanganan pengungsi Gunung Agung di Tabanan sudah cukup baik, namun Eka menginginkan agar penanganan para pengungsi di Tabanan lebih maksimal lagi.

Dalam kesempatan itu, Eka menegaskan,  agar pengungsi di tiap kecamatan yang jumlahnya di bawah 100 orang diharapkan segera diarahkan ke posko utama. Hal itu dimaksudkan agar penanganan dan penyaluran bantuan dapat terorganisir dengan baik.

“Syarat posko utama boleh berupa banjar dan wantilan, tentunya harus se-ijin masyarakat setempat. Pilihlah posko yang dekat dengan sekolah agar memudahkan anak-anak sekolah untuk sekolah. Pendidikan anak-anak sangatlah penting. Selain itu, setiap posko utama harus memiliki syarat kelengkapan seperti; dapur umum, gudang logistik dan fasilitas MCK yang memadai,  “ujarnya.

Bukan hanya itu, Bupati Eka juga menegaskan,  agar data  terkait jumlah pengungsi serta apa saja yang menjadi kebutuhan mereka harus di data dengan jelas dan tepat, sehingga Pemkab dan OPD terkait bisa segera menyediakannya  khususnya kebutuhan yang menjadi prioritas. 

“Semua yang menjadi kebutuhan  akan kita siapkan, jadi datanya harus jelas. Saat ini yang paling dibutuhkan oleh pengungsi selain makanan adalah barang-barang kebutuhan untuk bayi dan wanita seperti susu, pampers, pembalut wanita, dan lainnya harus lebih banyak disiapkan,” ungkapnya. 

Beberapa masalah pengungsi saat ini, yakni pengungsi masih ada yang tidur di lantai sehingga menyebabkan sakit. Agar pengungsi kondisinya tetap baik, maka pihaknya sudah menyiapkan 200 kasur  lipat di posko utama.

Masalah makanan juga dibahas dalam rapat, diharapkan para pengungsi jangan terlalu sering makan mie instan sebab kurang baik untuk kesehatan untuk itu, harus diberikan makanan sehat.  Kebersihan lokasi posko jadi topic dalam rapat khususnya sarana dan prasana harus memadai seperi sarana MCK, agar segera didata dengan tepat sehingga PU bisa turun tangan. 

“Pendataan harus jelas sehingga bantuan yang diberikan tepat. Jangan sampai ada yang kurang, ini adalah pengabdian, dan saya memastikan akan turun setiap waktu untuk memastikan para pengungsi lebih baik lagi, “tegasnya.  

Sementara itu Kepala Dinas Sosial Tabanan,  I Nyoman Gede Gunawan mengatakan sampai saat ini penyaluran distribusi kebutuhan pengungsi sudah dilakukan di masing-masing kecamatan. Untuk persediaan logistik sendiri masih bisa hingga 3-5 hari ke depan.

“Distribusi sudah dilakukan di masing-masing kecamatan. Persediaan sudah kami siapkan, kami masih memiliki stok hingga 3-5 hari ke depan. Kami berharap bantuan tidak fokus pada posko Induk namun langsung ke tempat yang membutuhkan karena ini akan mempermudah pendistribusian,” paparnya. 

Saat ini, jumlah pengungsi di Tabanan telah mencapai 2763 orang yang tersebar di 10 kecamatan yang ada di Tabanan. Sebagian besar dari pengungsi tinggal di rumah keluarganya, dan sebagian telah ditampung di posko-posko tiap kecamatan. (Cia/ Humas)

 

Komentar