Media Berita Online Bali Terkini, Kabar Terbaru Bali - Beritabali.com

Kak Seto Hibur Anak-anak Pengungsi

foto Liputan Bali.Com

KLUNGKUNG– Puluhan anak-anak pengungsi yang mendiami posko pengungsian  GOR Sweca Pura Klungkung mendapat hiburan dengan kedatangan Kak Seto Mulyadi. Anak-anak diajak bersukaria sambil bernyanyi dan menari. Tujuannya, agar anak-anak pengunsi korban Gunung Agung lebih tenang dan gembira sehingga memiliki mental kuat ditengah musibah yang mereka alami.

Begitu tiba di klungkung, Minggu (1/10), Kak Seto yang ditemani beberapa anggota yayasan peduli anak langsung membaur dengan puluhan anak-anak pengungsi yang telah menanti kedatangannya.

Sambil bernyanyi dan menari, Kak Seto juga mengajak anak-anak pengungsi menebak nada beberapa lagu kebangsaan yang diputer lewat tape. Tentunya, bagi anak-anak yang berhasil menjawab diberikan hadian aneka rupa yang telah dipersiapkan panitia.

Kedatangan pengisi suara si Komo dalam dongeng anak tempo dulu itu, memang sengaja dilakukan. Tujuannya, agar anak-anak tetap senang, gembira sekaligus bisa memiliki semangat dengan melakukan berbagai aktifitas, sekaligus membuat  anak-anak pengungsi bisa lebih kuat dalam menghadapi musibah.

“Dalam kondisi seperti saat ini, anak-anak harus tetap senang, semangat dan selalu melakukan berbagai aktifitas agar memiliki mental yang kuat dalam menghadapi kenyataan seperti yang dialami saat ini. “tegas Kak Seto.

 Kak Seto juga menekankan agar para orang tua agar bisa bersikap lebih tenang dalam menyikapi kondisi saat ini,  sebab si anak nantinya dikhawatirkan  akan bercermin kepada orang tua.

Untuk itu, agar anak-anak tidak terpengaruh dengan orang tua, maka pendidikan bisa dimulai dari para orang tua sekaligus bisa menjadi psikolog pibadi bagi anak-anaknya. “Kami sengaja mengajak para orang tua untuk tetap tenang menghadapi kondisi saat ini agar psikologi anak tidak terganggu, “tambahnya.

Sejauh ini kondisi anak-anak pengungsi di pengungsian GOR Sweca Klungkung cukup mendapat perhatian berbagai pihak. Dalam sehari ana-anak di lokasi itu mendapatkan berbagai suguhan hiburan termasuk pentas barongsai dan perpustakaan keliling yang sengaja didatangkan.

Agar tidak jenuh, para orang  tua juga mendapatkan beberapa pelatihan sambil mengisi waktu luang selama berada di pengungsian, termasuk belajar membuat aneka kerajinan, dll. (Cia)

Komentar