Media Berita Online Bali Terkini, Kabar Terbaru Bali - Beritabali.com

Pengungsi Tonja Pindah ke Posko Kompyang Sudjana

ist/humas

DENPASAR - 28 pengungsi mandiri memilih pindah ke posko induk pengungsi Kompyang Sudjana setelah beberapa waktu berada di posko pengungsian mandiri Tonja DenpasarTimur. Para pengungsi dari Desa Ban Karang Asem ini memilih pindah karena kemauan sendiri disamping, posko pengungsi Kompyang Sudjana lebih memadai dengan berbagai pasilitas yan telah disiapkan Pemerintah.

Kepindangan 28 pengungsi tersebut, langsung dipasiliasi jajaran Pemkot Kota Denpasar bersama pihak keluuarahan dan kecamatan. Senin (9/10).

Beberapa unit armada dari Dinas Sosial, dan BPBD Kota Denpasar dikerahkan membantu kepindahan puluhan pengungsi Tonja ini. Kecepatan dalam penangan pengungsi seperti logistic hingga penanganan kesehatan merupakan salah satu upaya terbaik diberikan Pemkot Denpasar selama ini.

“Warga KRB Gunung Agung yang menetap sementara di psoko mandiri tepatnya di Gang Sari Dewi ini berjumlah 75 orang, namun dari jumlah tersebut beberapa warga menyebar kembali memilih tinggal di tempat kerabat,’’ ujar Camat Denpasar Utara Nyoman Lodra didampingi Lurah Tonja Ade Indah Sari Putri kemarin.

Sesuai data, jumlah pengungsi di Kelurahan Tonja Dentim sebanyak 640 jiwa sementara yang tinggal di  Posko Mandiri di Gang Sari Dewi, Kelurahan Tonja berjumlah 75 orang. 28 pengungsi telah memilih pindah ke Posko Pengungsi Kompyang Sudjana.

Salah satu pengungsi,I Nengah Asih Harta, mengaku memilih pindah karena kemauan sendiri agar lebih mempermudah berbagai akses selama berada di pengungsian. “Kami memilih pindah agar lebih mempermudah berbagai akses,” ujarnya pendek.

Sementara itu, Plt. Kepala Pelaksana BPBD Denpasar, Made Prapta  mengatakan,  di Kota Denpasar sendiri, terdapat 322 posko yang terdiri dari posko terpadu dan posko mandiri. Diantaranya Posko Gurita, Sesetan, Posko Terpadu I di Sanur Kauh, seta Posko Induk di Lapangan Kompyang Sujana.

“Kami harapkan kepada warga yang berada di posko umum dan mandiri khussnya di Kota Denpasar agar menyimpan nomor darurat  112 untuk mepercepat berbagai penanganan kegawat daruratan, “ imbuhnya. (Pur/Cia)

Komentar