Media Berita Online Bali Terkini, Kabar Terbaru Bali - Beritabali.com

Non Hindu Bisa Kuliah di IHDN

Rektor IHDN Prof. Ngurah Sudiana jelang Dies Natalis IHDN ke 8. Selasa (6/11). Foto:liputanbali.com

DENPASAR – Instiutut Hindu Dharma Negeri (IHDN) akan lebih membuka diri dalam penerimaan calon mahasiswa. Upaya tersebut seiring dengan program IHDN menjadi kampus Universitas yang sedang ini sedang digodok. Ke depan, mahasiswa non hindu pun bisa ikut kuliah di IHDN menyamai kampus – kampus lainnya di beberapa daerah.

Hal itu diungkapkan, Rektor IHDN Denpasar, Profesor Dr I Gusti Ngurah Sudiana, menjawab pertanyaan wartawan jelang Dies Natalis ke 8 IHDN Denpasar di kampus jalan Ratna Denpasar. Selasa (7/11).

Diakui, selama ini hanya mahasiswa beragama Hindu saja yang menjadi mahasiswa di kampus IHDN, namun seiring dengan perkembangannya, kampus IHDN saat ini juga telah membuka satu jurusan S2 bidang komunikasi dan bisa diikuti oleh siapapun.  

“Sebenarnya banyak sekali teman-teman kami yang non hindu ingin kuliah di IHDN, namun saat ini, mereka terbentur dengan informasi apakah bisa atau tidak,” ungkap wartawan Antara Bali, I Komang Suparta, disela-sela sesi tanya jawab dengan wartawan saat jumpa pers jelang Dies Natalis.

Komang menambahkan, seiring keinginan Kampus IHDN untuk berbenah, tentunya keinginan mahasiswa non hindu tersebut bisa diakomodasi oleh IHDN, sehingga membuat kampus IHDN semakin lebih dikenal di masyarakat luas.

Menjawab pertanyaan itu, Rektor IHDN Profesor Ngurah Sudiana menegaskan, bahwa mahasiswa non hindu juga bisa mengikuti perkuliahan di  IHDN karena kampus IHDN merupakan sebuah lembaga ilmiah yang mengedepankan pemikiran dan  rasionalitas tanpa ada gesekan diantara sesama insan kampus.

“Mahasiswa non Hindu juga bisa kuliah di IHDN, misal jurusan komunikasi S2, tinggal kurikulumnya disesuaikan saja,” tutur Prof Ngurah Sudiana.

Untuk perumusan muatan kurikulumnya, jelasnya, akan dirumuskan terlebih dahulu dan  yang akan berperan dalam hal itu yakni pembantu Rector 3, agar bisa diterapkan lebih luas lagi.  

Sudiana juga memaparkan bahwa dirinya pernah belajar di Jawa dan di kampus tersebut kita belajar tentang agama agama, bukan mendalami agama tertentu serta  tidak ada perbedaan antara satu agama dan agama lainnya.

Untuk itu, harapnya, dalam upaya lebih memajukan IHDN ke depan, Rektor IHDN yang baru terpilih ini  juga berencana akan sharing dengan lembaga pendidikan tinggi agama lainnya, seperti Universitas Islam Negeri (UIN), yang dinilai lebih maju.

Meski IHDN sudah paling maju dibandingkan kampus-kampus hindu lainnya di Bali, namun pihaknya  akan terus berupaya mendorong minat para mahasiswa di kampus IHDN untuk terus menimba ilmu agar bisa berkontribusi bagi dunia keagamaan Hindu, pemerintahaan dan masyarakat.

"Kami akan belajar ke teman-teman di kampus UIN, bagaimana menarik minat mahasiswa dalammendalami  agama. Meskipun dibanding kampus Hindu lainnya, kami di IHDN lebih bagus namun masih harus belajar dengan kampus-kampus agama lainnya,  seperti UIN," paparnya.

Dibawah Rector Baru saat ini,  IHDN tengah melakukan sejumlah terobosan dan agenda ke IHDN ke depan diantaranya, akreditasi institusi, kerjasama dan riset dengan perguruan tinggi di dalam dan luar negeri juga kerjasama budaya.

Program akreditas menurut Prof Sudiana sangat penting karena merupakan syarat penting bagi IHDN menjadi Universitas. Agenda 2018 ini, IHDN juga mendorong sejumlah dosennya untuk meraih galar doctor dan professor guna lebih medukung proses belajar di Kampus IHDN.

Upaya kerjasama degan perguruan tinggi lainya juga sudah dilakukan Bahkan sebanyak 25 mahasiswa asal Amerika praktik di IHDN dan saat ini sedang melakukan peneltian di KErambitan. Salah satu universitas terbesar di Jepang juga sudah bekerjasama  dengan IHDN unuk belajar yoga, dan beberapa kerjasama lainnya dengan beberapa Negara termasuk India, dan beberapa perguruan tinggi lainnya.

“Kita ingin menunjukkan bahwa IHDN bisa menjadi kampus kerukunan, untuk itu ke depan kami juga akan mengundang seluruh kampus hindu dan non hindu dalam suatu pertemuan,” ungkapnya.

Kamus IHDN sendiri saat ini memiliki 195 dosen termasuk 7 profesor dan 52 doktor dan mahasiswa sebanyak 5 ribu  orang di berbagai jurusan yang ada. Sedangkan fakultas ada 3 yakni pendidikan, filsafat serta penerangan dan hokum dan fakultas pasca sarjana. (Cia)

Komentar