Media Berita Online Bali Terkini, Kabar Terbaru Bali - Beritabali.com

Dampak Gunung Agung, Bali Rugi 9 Trilyun

Wabup Artha Dipa saat menerima bantuan logistik Jajajaran BUMN di Pos Tanah Ampo, Kamis kemarin. Foto : Oke

KARANGASEM – Dampak aktifitas Gunung Agung mulai dirasakan khususnya sektor Pariwisata di Bali. Selama satu bulan erufsi, diperkirakan kerugian sekitar 9 trilyun, bahkan diperkirakan akan terus bertambah jika Gunung Agung mengalami erufsi secara besar-besaran.

Hal itu ditegaskan wakil Bupati Karangasem, I Wayan Artha Dipa kepada wartawan di sela-sela  menerima bantuan BUMN di Karangasem, Kamis kemarin.

Dampak arufsi Gunung Agung, jelas Artha, masih  akan terus dirasakan jika terjadi erufsi secara besar-besaran sekaligus berdampak pada kerusakan infrastruktur.

“Dalam satu bulan saja, Bali sudah mengalami kerugian 9 trilyun pemasukan. Hal itu karena dampak Gunung Agung dan sepinya wisatawan,” papar Artha.

Diakui Dipa, dampak Gunung Agung saat ini terasa lebih dahsyat dari kejadian  Bom Bali, untuk itu, pihaknya mengajak semua pihak untuk bijak dalam membuat berita agar tidak menambah keruh suasana.

Pria asal Sidemen ini sekaligus mengajak media untuk menulis berita apa adannya jangan melebih lebihkan, dan meminta yang tidak berkepentingan tidak membuat prediksi sendiri dan bermacam macam.  

“Yang jelas pemerintah tetap sepakat dengan rekomendasi yang dikeluarkan PVMBG yakni radius 8 KM dan perluasan 10 KM agar di kosongkan. Ini sudah kita lakukan dan sudah kita kosongkan,” tegasnya.

Menyoal posko pengungsi yang kehabisan logistik, Artha Dipa menegaskan bahwa logistik pengungsi saat ini masih aman dan hal itu hanya permasalahan teknis di lapangan. Dirinya berharap para pengungsi bisa lebih paham tata cara pengajuan bantuan logistik  dengan cara ketua kelompok melaporkan ke pihak Desa, kemudian Desa menyampaikan ke Camat, lalu disampaikan ke Pos Induk Tanah Ampo.

“Kami minta teman teman di Posko melaporkan keperluan logistik pengungsi atau mengamprah melalui Perbekel ke Camat,” ujarnya.

Karena tidak ada amprah, jelasnya,  maka pengiriman logistik tidak ada sehingga jadi langka. Kedepanya hal ini tidak boleh terulang lagi. Dan minta di posko pengungsian juga aktif dalam melakukan amprah keperluan logistiknya secara tertulis.

Untuk itu, ke depan,  diharapkan ada kerjasama dengan pos pos pengungsi di bawah agar melakukan kordinasi dengan baik, karena untuk di Karangasem sendiri, ada 128 titik pengungsian, dan  tentu tidak ada mudah diakses semuanya oleh pemerintah tanpa bantuan posko posko melalui kepala Poskonya.

“Order keperluan logistik tidak bisa dilakukan secara online lewat WA, semua  ada tata cara teknisnya, “ tegasnya.

Disisi lain, Wabup juga menyampaikan terima kasih kepada ITDC yang merupakan gabungan BUMN se Indonesia atas bantuanya kepada para pengungsi di Karangasem.

Sementara BUMN se Indonesia membentuk BUMN Peduli untuk membantu pengungsi  Gunung Agung. BUMN Peduli sendiri terbagi jadi tiga pos. Pos pertama di Karangasem di kordinir BRI ada 14 BUMN. Mereka ini bertugas mengkordinir keperluan pengungsi di Karangasem.

Ada juga pos II di Klungkung yang di kordinir oleh Pertamina. Dimana tergabung 10 BUMN dan Posko III langsung di kordinir ITDC Pusat berkeudukan di Les Buleleng. Disini tergabung Hutama Karya dan Pelindo serta beberapa BUMN lainya. Bantuan yang diberikan BUMN ini secara berkelanjutan. Bahkan kemarin merupakan bantuan yang ketiga oleh BUMN se Indonesia.

Sementara untuk menentukan bantuan apa yang diberikan BUMN tersebut terlebih dulu melakukan survai apa kebutuhan pengungsi yang mendesak dilakukan saat ini dan belum ada.

Kali ini bantuan yang diberikan ada berupa semen, terpal, tenda, pasta gigi, sabun, popok bayi bahkan sampai baby oil.

“Kami sengaja mendrop ke Pos Induk untuk pemerataan bantuan,” ujar Jatmiko Santosa Direktur Coporatif Strategic dan Finance ITDC Jakarta. (Oke/Cia)

Komentar