Media Berita Online Bali Terkini, Kabar Terbaru Bali - Beritabali.com

Bersumber Enam Mata Air Suci

Dukuh Penaban Garap Wisata Penglukatan

Suasana rapat warga Dukuh Penaban terkait agenda wisata penglukatan. Rabu (3/1). Foto : Oke

KARANGASEM - Setelah sukses membuat musium lontar beberapa waktu lalu, Desa Pekraman Dukuh Penaban Karangasem berencana membuat wisata penglukatan. Menariknya, tirta wisata penyucian tersebut akan bersumber dari enam mata air di desa tersebut.

Rencana pembuatan wisata tirta tersebut sudah dibicarakan jauh hari. Tujuannya, selain untuk penyucian diri, wisata penglukatan ini diharapkan bisa dijadikan tempat pengobatan, sebab sumber airnya berasal dari mata air keramat yang selama ini dipakai warga sebagai sumber penghidupan.

Nantinya, wisata penglukatan ini akan diberi nama Penglukatan Sad Ripu. Salah satu sumber air yang akan dipakai yakni berasal dari Kayoan Biu. Mata air dari pemandian ini banyak dipercaya warga bisa sembuhkan penyakit, terlebih lagi akibat guna-guna atau black magic.

Mata air lainya yang akan dipakai yakni Kayoan Bidadari, Rejasa, Teben, Petung dan Kayoan Luh. Kayoan Luh sendiri adalah khusus untuk permandian wanita pada jaman dulu. Sementara Kayoan Bidadari dikenal karena keindahanya. Bahkan kalau jaman dulu warga mandi disana tidak mau berhenti karena senang.

“Jaman dulu Kayoan Bidadari merupakan tempat mandi favorit warga,” ujar bandesa adat Dukuh Penaban, Nengah Suwarya, Rabu kemarin.

                                        

Sesuai rencana,  sumber mata air ini nantinya akan diangkat dan di jadikan wahana wisata air. Selain itu, aliran sungai di desa tersebut juga akan ditata sedemikan rupa sehingga cukup menantang untuk obyek wisata air.

Sejauh ini, beberapa wisatawan sudah datang ke lokasi tersebut untuk melihat sekaligus melakukan wisata alam.  Hanya saja pihaknya perlu menata sedikit dengan memperbaiki alur sungai yang ada.

Sebelum ada PDAM, mata air ini merupakan sumber kehidupan warga disana. Bahkan kalau ada upacara besar di Pura beras yang akan dipergunakan untuk Yadnya atau sarana upacara wajib di bersihkan disana atau Ngingsah.

Jika sudah tertata dengan baik, nantnya sungai tersebu bsa dijadikan small rafting. Penataan sendiri tidak terlalu jauh hanya sekitar 700 meter, dan wahana lainya  juga akan di lengkapi dengan kolam renang. Kedepan juga ada rencana untuk mengelola air baku atau air kemasan.

“Rencana pembuatan ini dipastikan tidak menggangu irigasi yang ada, karena debit airnya cukup tinggi, bahkan selama ini banyak air yang terbuang percuma,” tambahnya.

Selain digemari banyak tamu untuk ber selfie ria, Kawasan wisata ini nantinya akan dikelola desa ada secara langsung dan Pokdarwis desa Penaban yang sudah terbentuk.  Sesuai rencana, nantinya untuk spiritual akan banyak dilakukan di meseum lontar, sementara untuk wahana  wisata bisa di wahana wisata air. (Oke/Cia)

Komentar