Korban Tersambar Petir Peroleh Santunan
- 03 Maret 2018
- 09:48 WITA
- Sosial Budaya
- Bali
Foto : Ist/Hms
KARANGASEM - Musibah tersambar petir yang menimpa sembilan warga hingga dua orang meninggal dunia di Desa/Banjar Tulamben, Minggu (25/2) lalu, turut mendapat perhatian dari Pemkab Karangasem. Bupati Karangasem I Gusti Ayu Mas Sumatri diwakili Asisten I Ida Bagus Sulendra mengunjungi korban selamat di RSUD Karangasem dan juga ke rumah duka.
Selain mengucapkan bela sungkawa, para korban juga mendapat santunan di Banjar Beluhu Kauh, Desa Tulamben waktu ini. Turut hadir dalam kesempatan tersebut, Direktur Rumah Sakit, Kadis BPBD, perwakilan dari Sekretaris Dinas sosial, perwakilan dari Dinas Pertanian, perwakilan dari Dinas Kesehatan, Kabag Kesra, Kabag Umum dan Sekcam Kubu.
"Saya mewakili Bupati Mas Sumatri dan Pemerintah Kabupaten Karangasem, turut berbela sungkawa atas korban yang terkena sambaran petir. Semoga diberi ketabahan untuk keluarga yang ditinggalkan. Untuk yang masih dirawat semoga cepat sembuh supaya bisa menjalankan aktifitas seperti biasa," ucap Asisten I Sulendra.
Ada sekedar bantuan yang diserahkan pada kesempatan tersebut. Diantaranya, alat rumah tangga dan sembako. Santunan ini diterima oleh 3 kk yang bersngkutan dalam bencana ini, yaitu perwakilan dari Ni Wayan Tebeng, Ketut Mawan anak kandung,
perwakilan Ketut Tika dan Negah Mudar. Sedangkan satu orang pasien yang ditengok di RSUD Karangasem I Nyoman Jenek juga mendapat bantuan berupa sembako yang diterima keponakan korban I Wayan Miasa.
Kepala Desa Tulamben I Nyoman Ardika, menuturkan musibah maut tersambar petir itu sendiri, sebagiamana diberitakan, terjadi di kebun kacang kawasan Banjar Tulamben, Desa Tulamben, yang berjarak sekitar 10 kilometer arah selatan rumah korban, Minggu siang sekitar pukul 14.30 Wita. Saat disambar petir, 9 orang sekeluarga sedang berteduh di dalam gubuk di tengah kebun kacang seluas 2 hektare, karena hujan lebat disertai petir menyambar-nyambar.
Dalam musibah ini, 2 korban tewas mengenaskan di lokasi TKP, yakni Wayan Tebeng dan anak perempuannya, Ni Nyoman Bawak. Sedangkan 7 korban selamat, juga semuanya masih satu keluarga asal Banjar Beluhu Kauh, Desa Tulamben, masing-masing, I Nyoman jenek, 35 (anak korban tewas Wayan Tebeng), Ni Ketut Sari, 30 (anak korban tewas Wayan Tebeng), I Ketut Tika, 32 (menantu korban tewas Wayan Tebeng), Ni Ketut Purnami, 13 (cucu dari korban tewas Wayan Tebeng), Putu Mae Anggraini, 12 (cucu dari korban tewas Wayan Tebeng), Kadek Denik, 8 (cucu dari korban tewas Wayan Tebeng), dan Komang Erik, 2 (cucu dari korban tewas Wayan Tebeng).
Selama ini, korban Wayan Tebeng dikenal sebagai petani yang ulet. Walau umurnya telah 70 tahun, Wayan Tebeng konsisten mengolah lahan seluas 2 hektare di Banjar/ Desa Tulamben untuk ditanami kacang tanah. jagung, dan sawi secara bergantian. Selama ini, dia selalu bekerja di kebun mengajak adik, anak, menantu, dan cucunya. Mereka bahu membahu mulai dari mengolah lahan, menanam kacang tanah, cabut rumput, hingga panen. Untuk bibit kacang tanah, ada pengepul yang memberikan bibit, ! setelah panen, hasilnya dibagi sesuai perjanjian. (Hms/Oke)
Komentar