Media Berita Online Bali Terkini, Kabar Terbaru Bali - Beritabali.com

Eks Kader PKS Bali Deklarasi Ormas GARBI

Foto : Liputan Bali. Com

DENPASAR – Sekitar dua ribuan eks kader dan pengurus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Provinsi Bali yang belum lama ini menyatakan mengundurkan diri massal telah memiliki kendaraan baru. Mengambil tempat di Monumen Perjuangan Rakyat Bali Bajra Sandhi, Renon, mereka mendeklarasikan oganisasi kemasyarakatan (Ormas) Gerakan Arah Baru Indonesia (GARBI) Provinsi Bali.

Tampil sebagai Ketua GARBI adalah Istanto dengan sekretaris M Arifin Sadipan. Pada kesempatan itu Istanto lebih banyak mengelaborasi situasi dan kondisi Indonesia kekinian.

Menurutnya, bangsa ini telah mengalami tiga periodesasi. “Kita telah membuat bangsa, membangun bangsa dan ke depan akan memimpin peradaban dunia dengan menjadi lima besar kekuatan dunia,” kata Istanto, Sabtu kemarin.

Tidak mudah menuju lima besar kekuatan dunia. Kita harus memahami karakter bangsa dan negara kita, serta harus memiliki kekuatan untuk mencapai cita-cita tersebut. Ada tiga hal penting yang harus diperkuat bangsa ini yakni ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) militer ekonomi.

“Dalam hal iptek, kita akan membaca arah ini. Generasi kita dan generasi selanjutnya akan berpikir serius bagaimana bangsa ini punya kesungguhan menguatkan posisi ini,” ujarnya. Dari sisi ekonomi, Istanto menuturkan jika Indonesia bagian tak terpisahkan dari bangsa di dunia.

“Ketika ekonomi bangsa tidak kokoh, maka akan mudah digoyah bangsa lain. Kita harus paksa menggelorakan bahwa kita bisa mandiri. Kita bisa menggalang ekonomi dunia,” tegas Istanto. Sementara dalam konteks pertahanan keamanan, ia menilai merupakan dua hal yang amat vital untuk diperkuat.

“Dalam sejarah peradaban, barang siapa yang bisa menguasai militer dialah yang bisa menguasai dunia ini,” papar dia. Indonesia, Istanto melanjutkan, memiliki potensi besar menguasai ketiga hal tersebut untuk mendorong Indonesia menjadi negara maju.

“30 persen penduduk Indonesia berada pada usia di bawah 30 tahun. Ini usia produktif. Tinggak bagaimana kita mengelola ini. Mulai hari ini dan ke depan, tidak ada kata lain kita telah memiliki peta jalan yang jelas. Fase step by atep ke arah itu. Kita akan kelola dengan hitungan matang. Kita akan ramu menjadikan Indonesia sebagai kekuatan besar,” katanya berapi-api. (*/Cia)

Komentar