Media Berita Online Bali Terkini, Kabar Terbaru Bali - Beritabali.com

Serangkaian Karya Eka Dasa Warsa Pengratep Pujawali Padudusan Agung

Pemkot Denpasar Ngaturang Bhakti Penganyar di Pura Sakenan

Wakil Walikota Denpasar IGN Jaya Negara berama OPD Setda Kota Denpasar Melaksanakan Bakti Penganyar dalam rangkaian Karya Eka Dasa Warsa Pengratep Pujawali Padudusan Agung di Pura Sakenan Manis Kuningan, Minggu (4/8). Foto : Ist

DENPASAR - Serangkaian Karya Eka Dasa Warsa Pengratep Pujawali Padudusan Agung Madulur Antuk Pamlehpeh Segara di Pura Sakenan yang mana Puncak Karya jatuh pada Rahina Suci Kuningan, Pemerintah Kota Denpasar melaksanakan Upacara Bhakti Penganyar bersama jajaran OPD di lingkungan Pemkot Denpasar. Bhakti Penganyar Pemkot Denpasar dihadiri Wakil Walikota Denpasar, IGN Jaya Negara bersama Ketua WHDI Kota Denpasar, Ny Antari Jaya Negara serta pimpinan dan staff OPD serta pamedek yang tangkil di Pura Sakenan, pada  Minggu  (4/8).

Sejak pagi tampak silih berganti para pemedek sudah memadati area Pura Sakenan. Rangkaian Upacara Karya bhakti Penganyaran diawali dengan sesolahan Tari Rejang Renteng, Tari Baris Tombak , Tari Topeng Panglemenbar, Topeng Penasar serta Topeng Sidhakarya. Iringan suara genta dipadukan dengan merdunya lantunan kidung, Wayang Lemah dan suara gambelan menambah khidmat puncak karya yang digekar setiap 10 tahun sekali yang dipuput oleh Ida Pedanda Gede Ngurah Telaga , Ida Pedanda Putra Bangun, dan Ida Pedanda Budha Jelantik Giri. Dalam kesempatan tersebut, Wakil Walikota Denpasar, IGN Jaya Negara turut berbaur bersama masyarakat untuk melaksanakan bhakti persembahyangan bersama.

Wakil Walikota Denpasar, IGN Jaya Negara usai persembahyangan mengatakan bahwa pelaksanaan Bhakti Penganyaran ini  dilaksanakan Pemkot Denpasar sebagai wujud sradha bhakti umat kepada Ida Sang Hyang Widi Wasa untuk menciptakan kerahayuan jagat,serta diharapkan kepada masyarakat khususnya Kota Denpasar untuk tetap menjaga keharmonisan alam serta menjaga kebersihan lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan, utamanya adalah sampah plastik,’ paparnya.

Panglingsir Puri Kesiman yang juga Pangempon Pura, AA Ngurah Gede Kusuma Wardana didampingi Prawartaka Karya, Ida Bagus Gede Pidada saat diwawancarai disela Puncak Karya menjelaskan bahwa pada Hari Suci Kuningan ini,  Pujawali di Pura Dalem Sakenan bertepatan dengan Eka Dasa Warsa. Dimana, setiap 10 tahun sekali. Kali ini Pemerintah Kota Denpasar melaksanakan Bhakti Penganyar,”Ujarnya.

Selanjutnya dikatakan oleh Ida Bagus Pidada, Sebelum memasuki Puncak Karya, seluruh rangkaian Karya Eka Dasa Warsa Pengratep Pujawali Padudusan Agung di Pura Dalem Sakenan telah dimulai pada Minggu (28/7) yang diawali dengan Ngingsah, Melaspas dan Mecaru Panca Kelud, dilanjutkan pada Rabu (31/7) dengan upacara Melasti, Mendak Agung dan Mendak Siwi, pada Kamis (1/8) dilaksanakan upacara Mapepada Karya, pada hari Sabtu (3/8) Nemoning Rahina Saniscara Wuku Kuningan dilaksanaka puncak karya dan hari ini dilaksanakan Bhakti Penganyar oleh Pemkot Denpasar, dilanjutkan Kecamatan Denpasar Timur, Kecamatan Denpasar Selatan, Kecamatan Denpasar Barat dan Kecamatan Denpasar Utara. Sedangkan Bhakti penyineb dilaksanakan oleh Pemkab Badung pada Sabtu (10/8) mendatang.

IB Pidada menambahkan bahwa seluruh rangkaian pelaksanaan karya diikuti oleh krama penyiwi sebagai wujud Yasa Kerthi. Adapun yang menjadi Pengempon Pura adalah Puri Kesiman, sedangkan Pengamong  terdiri atas Desa Serangan, Desa Pamogan, Desa Suwung Kepaon, dan Desa Kelan Badung. Selain itu juga terdapat pengiring yakni Pura Dalem Cemengaon, Pura Dalem Braban, Pura Wana Mera dan 18 Pura di Samuan Agung.

Dengan demikian, untuk menciptakan suasana yang nyaman dalam pelaksanaan persembahyangan, para pemedek dapat memanfatkan bhakti penganyar yang dilaksanakan selama 7 hari untuk menghaturkan bhakti. Selain itu, dhimbau juga bagi pemedek dan masyarakat untuk mengurangi penggunaan kantong plastik saat tangkil, utamanya saat nunas tirta Ida Bhatara.

“Pengurangan penggunaan plastik sudah menjadi komitmen kami selaku prawartaka dan pengempon sejak tahun lalu, dan tahun ini juga kami terapkan, bagi masyarakat yang hendak tangkil nunas tirta dapat menggunakan sangku, toples, atau bumbung pakuluh sebagai sarana nunas tirta. Hal ini juga untuk mendukung dan mensukseskan program pemerintah kota Denpasar dan Bali dalam mengurangi penggunaan plastik,” kata IB Pidada (*/Cia)

Komentar