Media Berita Online Bali Terkini, Kabar Terbaru Bali - Beritabali.com

Maha Bandana Prasadha Jadi Daya Tarik Wisatawan

Salah satu tarian saat Parade Gong Kebyar dan Kesenian Klasik serangkaian peringatan Puputan Badung ke-113 yang dikemas dalam kegiatan Maha Bandana Prasadha 2019 di Lapangan Puputan Badung I Gusti Ngurah Made Agung Denpasar, Jumat (27/9). (Ist)

DENPASAR -Kota Denpasar yang tak pernah lepas dari kegiatan berkesenian, budaya hingga berbagai peringatan peristiwa heroik yang dirangkum dalam sebuah pagelaran menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan lokal dan mancanegara.

Kali ini, Pemerintah Kota Denpasar kembali menggelar  Parade Gong Kebyar dan Kesenian Klasik serangkaian peringatan Puputan Badung ke-113 yang dikemas dalam kegiatan Maha Bandana Prasadha 2019 di Lapangan Puputan Badung I Gusti Ngurah Made Agung Denpasar, Jumat (27/9).

Peringatan Puputan Badung bertajuk 'Puputan Badung Diva Prabha Tandava' yang bermakna memuliakan taksu dengan semangat Puputan Badung sangat diminati masyarakat hingga wisatawan mancanegara. Diawali dengan penampilan seni klasik dari Sekaa Kesenian Klasik Angklung Sekar Mangaronce, Desa Adat Yangbatu bersama Sekaa Kesenian Klasik Angklung Wanita Bhakti Suara Kanti, Banjar Padang Sumbu Kelod Desa Padangsambian mendapat sambutan hangat para penonton. 

Tak kalah hebohnya pada sesi kedua yakni pagelaran parade sekaa gong  kebyar wanita menampilkan Sekaa Gong Wanita Giri Swara SMAN 8 Denpasar bersama Sekaa Gong Wanita Sri Dhara Prajna SMAN 3 Denpasar. Tampak ratusan masyarakat dan penikmat seni hingga generasi milenial berbaur memenuhi stage di Lapangan Puputan Badung I Gusti Ngurah Made Agung. Pada sesi ketiga adapun pegelaran sekaa ging kebyar anak-anak yang menampilkan Sekaa Gong Anak-anak Asti Swetha Swara Kelurahan Sesetan bersama Sekaa Gong Anak-anak Lestari Budaya Banjar Meranggi Kesiman. 

Wakil Walikota Denpasar, IGN Jaya Negara yang tampak hadir dari awal sesi hingga akhir pagelaran mengatakan penguatan seni budaya telah menjadi komitmen Pemkot Denpasar dalam pemberdayaan dan pelestarian potensi seni budaya yang ada di perkotaan. “Pemberdayaan dilaksanakan mulai dari jenjang anak-anak dengan penguatan sejak dini yang nantinya diharapkan mencapai “taksu” atau jiwa berkesenian. Selain itu, ruang berkesenian wajib diberikan kepada para seniman untuk berekspresi,” ucapnya.

Hal ini tentu telah dilakukan Pemkot Denpasar dalam wadah yang ada, serta didukung dalam puncak berkesenian masyarakat pada Maha Bandana Prasada dan Denpasar Festival. Selain itu, juga penghargaan sebagai apresiasi pemerintah kepada para seniman menjadi peran penting kelanggengan pelestarian kebudayaan di Kota Denpasar.

Lebih lanjut Jaya Negara mengatakan dengan visi sebagai kota cerdas berwawasan budaya, tercermin melalui pelestarian seni budaya di Kota Denpasar. Salah satunya yang setiap tahunnya rutin digelar adalah parade gong kebyar. 

"Melalui parade gong kebyar dan kesenian klasik bertujuan mencari bibit potensial seniman Kota Denpasar selain sebagai ajang melestarikan adat seni budaya khususnya kebudayaan tidak benda,” ujarnya. (*/Cia)

Komentar