Media Berita Online Bali Terkini, Kabar Terbaru Bali - Beritabali.com

Dukung Pengembangan Start Up Era 4.0

Rai Mantra Semangati Anak Muda Inovatif dan Kreatif

Walikota Denpasar, IB Rai Dharmawijaya Mantra saat menjadi narasumber pada acara Denpa Start Seminar tahun 2019 di Prama Sanur Beach Hotel, Sabtu (27/10). (Ist)

DENPASAR - Walikota Denpasar, IB Rai Dharmawijaya Mantra dengan segudang prestasi yang telah diraih menjadikan sosok orang nomor satu di Kota Denpasar ini seringkali dipilih menjadi narasumber. Mulai dari skala daerah, nasional hingga internasional telah dilakoni sosok Rai Mantra.

Kali ini, Rai Mantra kembali menjadi keynote speaker pada kegiatan bertajuk Denpa Start Seminar Tahun 2019 yang degelar Dinas Pariwisata Kota Denpasar bersama Bekraf Kota Denpasar di Prama Sanur Beach Hotel, Sanur, Sabtu (26/10).

Dalam kesempatan tersebut selain Walikota Rai Mantra, turut dilibatkan tiga narasumber yang kompeten di bidangnya. Yakni CEO dan Co-Founder Medi-Call, dr. Ketut Gede Budi Riyanta, CEO dan Co-Founder Ramerame.co.id, I Gusti Putu Bayu Susla dan Content creator, Anak Agung Duwi Arsana.

Dihadapan lebih dari 300 peserta Walikota Rai Mantra memberikan pemaparan serta sharing pengalaman tentang dunia bisnis. Rai Mantra menjelaskan bahwa dalam dunia bisnis segala kemungkinan dapat terjadi. Hal ini tergantung bagaimana kita mengusahakan kemungkinan tersebut. Sehingga anak muda yang merupakan generasi Z harus tergugah dalam melihat peluang yang ada saat ini.

Lebih lanjut dikatakan bahwa cepatnya perkembangan arus digitalisasi tentunya harus cepat ditangkap oleh generasi muda. Dimana dengan ilmu pengetahuan dan intuisi yang dimiliki generasi muda harus berani tampil beda, serta dapat beradaptasi dengan segala bentuk perubahan.

“Anak muda harus cepat beradaptasi, sehingga harus keluar dari kebiasaan lama, harus berfikir out of the box, jangan membenci perubahan, lihatlah perubahan tersebut sebagai sebuah peluang yang mampu kita manfaatkan, hal inilah yang menjadi modal awal bagi tumbuh kembang start up di era digitalisasi dan revolusi industri 4.0,” ujar Rai Mantra.

Rai Mantra menekankan bahwa segala peluang terbuka lebar dalam era digitalisasi ini. Segala kemungkinan dapat diwujudkan dengan kemampuan dalam membaca peluang yang ada. “Jadi tidak harus ada lahan yang luas, atau modal yang besar, leluhur Bali pernah mengatakan bahwa ketika tidak ada sawah yang bisa ditanami, tanami lah badan atau diri kita sendiri, nah inilah yang nantinya menjadi sumber kesejahteraan. Buktinya sekarang dengan kemajuan teknologi banyak usaha yang tidak memerlukan ruko dan gedung, tapi sukses luar biasa dengan memanfaatkan digitalisasi,” kata Rai Mantra.

Jadi lanjut Rai Mantra bahwa saat ini di Bali sendiri terdapat 32 lebih start up. Tentunya jumlah tersebut harus bertambah. Dan generasi muda wajib menjadi pelopor dalam pengembangan start up di Bali, khususnya Kota Denpasar. Hal ini pun harus didukung dengan kemampuan membaca dan menganalisis peluang yang ada. Biasanya peluang itu ada karena sebuah masalah.

“Anak muda harus menjadi maysarakat yang inovatif, yang selalu berorientasi pada peluang, serta temukan jati diri anda, dimana kira-kira kelebihannya, dari situlah mulai mengembangkan bisnis, sehingga UMKM akan tumbuh dan secara otomatis akan menjadi start up kedepanya, serta yang tak kalah penting adalah keberanian untuk memulainya,” papar Rai Mantra.

Sementara ketua Harian Bekraf Kota Denpasar, I Putu Yuliarta bersama Kadis Pariwisata Kota Denpasar, MA. Dezire Mulyani mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan kerjasama antara Dinas Pariwisata Kota Denpasar dan Bekraf Kota Denpasar. Hal ini dilaksanakan guna mendukung serta merangsang tumbuh kembang Start Up di Bali, khsusnya Kota Denpasar. Sedikitnya 300 lebih peserta  hadir untuk mengikuti kegiatan ini. “Jadi start up itu ibaratnya orang berselancar, sehingga harus membaca arah angin untuk menaklukan ombak, dan itu tantangan terbesar, semoga kedepan start up dapat tumbuh dan menjadi unicorn dari Bali,” ujarnya. (*/Cia).

Komentar