Media Berita Online Bali Terkini, Kabar Terbaru Bali - Beritabali.com

Rayakan HKN ke 55 Pemkab Tabanan Hadirkan Dalang Cenk Blonk

Asisten II Setda Tabanan serahkan penghargaan Desa ODF dan STBM kepada sanitarian Puskesmas

TABANAN – Pemerintah Kabupaten Tabanan melalui Dinas Kesehatan, memperingati Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke 55, dengan tema ‘Generasi Sehat Indonesia Unggul’, di Gedung Kesenian I Ketut Maria, Tabanan, Rabu (13/11).

Dalam menyambut HKN yang diperingati setiap tanggal 12 Nopember ini disemarakkan dengan berbagai kegiatan, diantaranya ; Seminar Sehari, Bhakti Sosial di Panti Anak dan Panti Werda di kabupaten Tabanan, Tirta Yatra, Jalan Santai Germas, dan Puncak Acara diisi dengan Dharma Wacana dari Dalang Cenk Blonk serta ditandai dengan pemotongan tumpeng.

Pemotongan tumpeng dilakukan oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kabupaten Tabanan AA. Dalem Tresna Ngurah, Asisten Administrasi Umum Setda Kabupaten Tabanan Agus Harthawiguna, Kepala Dinas Kesehatan I Nyoman Suratmika, OPD terkait di lingkungan Pemkab Tabanan dan jajaran undangan lainnya.

Sebelumnya Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kabupaten Tabanan AA. Dalem Tresna Ngurah, membacakan sambutan Menteri Kesehatan mengatakan tema HKN kali ini adalah ‘Generasi Sehat Indonesia Unggul’, sebagaimana yang telah diamanatkan oleh Presiden dalam Pelantikan Kabinet Indonesia Maju 2020. “Bahwa perhatian Pemerintah dalam kurun waktu lima tahun mendatang diprioritaskan pada pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM),” tukasnya.

Menegaskan arahan presiden, lanjut Ngurah Dalem menjelaskan bahwa ada dua isu kesehatan dikatakannya yang harus diselesaikan terkait membangun  SDM yang berkualitas, yaitu Stunting dan Jaminan Kesehatan Nasional. Disamping itu, ada dua isu lainnya yang juga perlu diatasi, yakni, tingginya harga obet dan alat kesehatan serta masih rendahnya penggunaan alat kesehatan buatan dalam Negeri. “Hal-hal tersebut akan menjadi fokus perhatian kita bersama untuk dapat segera dijadikan solusinya,” imbuhnya.

Dalam perspektif saat ini, dikatakannya pembangunan kesehatan menekankan dua hal, yaitu optimalisasi inovasi layanan kesehtan dan harmonisasi kepentingan pemangku kebijakan. Optimalisasi dimaksudkan untuk mengefisiensikan tindakan-tindakan yang mahal dengan mengoptimalkan inovasi pelayanan kesehataan dan penyediaan obat.

Sementara harmonisasi kepentingan pemangku kebijakan harus ditingkatkan melalui lintas sektor agar tidak terjadi tumpang tindih, sehingga fokus pada pemecahan masalah kesehatan. Ditegaskannya tentu semua itu membutuhkan dedikasi dan profesionalitas kinerja segenap pemangku kepentingan dalam sektor kesehatan  di tingkat Pusat dan Daerah.

Pada kesempaatan tersebut, delapan desa di Tabanan menggelar Deklarasi STBM dan ODF/Stop BABS  dan penyerahan penghargaan Desa ODF dan STBM kepada 11 orang sanitarian Puskesmas. (Dim/Cia)

Komentar