Media Berita Online Bali Terkini, Kabar Terbaru Bali - Beritabali.com

Gubernur Koster Siapkan Regulasi Penggunaan Energi Terbarukan

Gubernur Bali I Wayan Koster saat pertemuan dengan Sekjen Dewan Energy Nasional Djoko Siswanto di Jayasabha, Denpasar pada Jumat (21/2) pagi. (ist)

DENPASAR - Gubernur Bali I Wayan Koster tengah mempersiapkan regulasi kebijakan energi Provinsi Bali yang mengarah kepada penggunaan energi bersih dan terbarukan serta penggunaan kendaraan listrik berbasis baterai.

“Kita sedang siapkan SOP-nya sehingga mulai dari rumah tangga, hotel hingga tempat umum bisa mengaplikasikan. Akan segera kami sosialisasikan,” ujarnya dalam kesempatan pertemuan dengan Sekjen Dewan Energy Nasional Djoko Siswanto di Jayasabha, Denpasar pada Jumat (21/2) pagi.

Kebijakan ini, akunya memiliki latar belakang dari kearifan lokal kami di Bali, satu pulau dengan filosofi yang berakar dari tatanan budaya, menjaga alam yang bersih dan hubungannya dengan manusia.

Selain itu, posisi Bali sebagai destinasi wisata dunia, sebagai penyumbang wisatawan asing terbesar untuk Indonesia, membuat kami sangat berkepentingan pada kebutuhan akan energi bersih, energy berkesinambungan dan energi mandiri.

“Selama ini energi kita masih di-supply dari Jawa (Paiton, red) sehingga jika disana terjadi sesuatu, kita akan kena imbasnya,” tegasnya. 

Menurutnya, Bali Mandiri energy adalah kebutuhan yang vital, dan policy  itu akan didorong terus  guna menjamin kepastian akan  tersedianya energi secara berkesinambungan sebab merupakan salah satu faktor pendukung utama industri pariwisata di Bali.

Guna mendukung hal itu, Koster  menyatakan akan ada pembangunan pembangkit listrik baru ( tenaga angin, air, gas, dll) yang lokasinya tersebar, sehingga jika mati satu tidak mati semua.

Di Bali saat ini semua pembangkit tenaga listrik sudah menggunakan gas sehingga lebih bersih. Sedangkan untuk di Celukan Bawang yang masih menggunakan batubara akan dibuatkan sistem yang menjadikannya lebih ramah lingkungan.

“Tahun ini kita targetkan semua kebijakan tentang energi ini sudah bisa berjalan di Bali. Baru Bali yang punya kebijakan seperti ini di Indonesia. Rumah hingga hotel kita arahkan untuk memasang solar cell,” urainya.

Dalam kesempatan itu, Koster juga menyatakan akan pentingnya kendaraan listrik berbasis baterai, selain mengurangi polusi udara dari pembakaran juga mengurangi polusi suara karena suara yang dihasilkan motor listrik sangat minim.

Dilain sisi, Sekjen Dewan Energy Nasional Djoko Siswanto memaparkan bahwa Draft Rencana umum  energi daerah (RUED) Bali sudah selesai, sudah dikirim ke pusat.

Dijelaskan, RUED nantinya bisa digunakan sebagai acuan APBD dan menyukseskan program energi bersih dan mandiri energi di Bali, serta mendorong lebih jauh penggunaan kendaraan listrik berbasis baterai.

“Kebetulan Pergubnya sudah ada dan Bali jadi yang terdepan untuk pengembangan energi bersih dan mandiri,” ujarnya.

Joko menyebutkan bahwa dasar hukum di Bali sudah sangat kuat, tinggal SOP-nya yang disusun hingga pembangunan infrastrukturnya. Dan pengembangan energi di daerah sangat berpengaruh kepada target nasional untuk energy baru terbarukan.(target nasional 12, 5 persen)

“Kalau Bali bisa jadi pusat pengembangan energi bersih, secara otomatis akan menambah persentase secara nasional yang kini baru mencapai angka 9 persen. Dari tahun ke tahun  angka ini diharapkan terus meningkat,” terangnya.

Kedepan akan ada kebijakan yang mensyaratkan pembangunan rumah dan gedung baru memasang rooftop berupa solar cell. Dan jika energi bersih makin berkembang di Bali tentu bisa jadi daya tarik lain bagi wisatawan untuk datang ke Bali. (*/Cia) 

Komentar