Media Berita Online Bali Terkini, Kabar Terbaru Bali - Beritabali.com

Putri Koster Hadiri Pameran Virtual Agus Mertayasa

Nyonya Putri Suastini Koster bersama Agus Mertayasa (22), di Jayasabha Denpasar, Rabu (5/8). (ist)

DENPASAR - Nyonya Putri Suastini Koster mengapresiasi dan menyampaikan rasa bangga terhadap Gede Agus Mertayasa, sosok yang memiliki keterbatasan fisik sejak kecil, namun mampu mencurahkan imajinasi dan kreativitas dengan membuat lukisan, guna mengaktualisasikan bahasa batin dengan jelas di atas kanvas.

Pendamping orang nomor satu di Bali tersebut, mengungkapkan hal itu saat menghadiri Pameran Virtual Agus Mertayasa (22), di Jayasabha Denpasar, Rabu (5/8). Pameran ini terselenggara atas kerja sama Dewan Kerajinan Nasional Daerah Provinsi Bali dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Bali.

Selaku Ketua Dekranasda Provinsi Bali, Putri Koster berharap agar sosok Agus Mertayasa mampu menjadi contoh bagi anak-anak difabel yang lain, untuk tidak menyerah oleh keadaan. Harus tetap semangat dan bangkit jadi pribadi yang tekun dan penuh ide, serta mampu berkreativitas menumbuhkan keahlian yang dimiliki secara lugas.

“Penguasaan terhadap teknologi memang sangat penting pada zaman sekarang, karena persaingan menguasai pasar dan dunia dengan kecekatan dan kecepatan memfungsikan IT. Mari kita terus berupaya memberikan sentuhan perhatian, kasih sayang, mengayomi dan dukungan terhadap anak-anak kita, tetapi tidak dengan cara memanjakan,” ujarnya.

“Di balik fisik yang mengharuskan tetap di rumah, namun kreativitas harus tetap aktif di tengah plafon digitalisasi. Saat pandemi kita berinisiatif melaksanakan kegiatan pameran virtual sebagai wahana digitalisasi, untuk ikut melibatkan instansi pemerintah, para dermawan, swasta, dan donatur, untuk ikut serta dalam situasi era baru yang kembali produktif dan berkreativitas, dengan tidak melanggar protokol kesehatan di tengah pandemi. Digitalisasi virtual adalah jawaban saat ini,” ujarnya.

Dalam pameran ini, Agus Mertayasa yang mulai melukis sejak 2017 silam, memamerkan 45 karyanya, yang hampir keseluruhan mengangkat tema ‘Maut’ atau tentang ‘Pralina’. Suatu karya yang khas dengan penguasaan energy garis dan kemampuan menggores ritme bahasa napas, layaknya orang yang sedang meditasi.

Sementara Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali, Prof. I Wayan Adnyana, yang turut hadir dalam pameran tersebut, mengatakan, kegiatan pameran virtual ini merupakan salah satu bentuk nyata dari visi kemanusiaan yang hadir di tengah kondisi pandemi. Karya Agus Mertayasa, katanya, menunjukkan bahwa ada sesuatu yang luar biasa. Ia dapat menampilkan karya seni dengan pilihan tematik yang tidak mudah, yakni menampilkan karya dengan tema bukan pilihan yang sembarangan untuk sebuah kreativitas karya lukisan.

“Salah satu contoh adalah lukisan corona, yang menandakan bahwa maut itu memang dekat dengan manusia, dan sudah tergariskan untuk menguasai semesta saat ini,” ujar Adnyana. (Ono)

Komentar