Media Berita Online Bali Terkini, Kabar Terbaru Bali - Beritabali.com

Dewan Tabanan Bahas Penanganan Bencana Alam di 72 Titik

Rapat Komisi IV DPRD Tabanan di Sanggulan, Selasa (13/10). (ist)

TABANAN  - Jajaran Anggota DPRD Tabanan langsung gerak cepat memanggil BPBD Tabanan guna membahas sekaligus ingin mengetahui sejauh mana penanganan dampak akibat bencana alam di 72 titik  yang tersebar di seluruh Kabupaten Tabanan.

Kepada jajaran komisi IV  yang diketuai  I Gusti Komang Wastana, Kepala BPBD Tabanan, I Gusti Ngurah Sucita membeberkan bahwa hingga  Senin (13/10) kemarin, pihaknya telah mendata ada 72 titik yang terkena bencana.

“Temuan ini sedang diverifikasi untuk mengetahui nilai kerusakan agar segera bisa ditangani,” ungkap Sucita saat Rapat Komisi IV DPRD Tabanan di Sanggulan, Selasa (13/10).  

Menurutnya, dari 72 titik kerusakan, kerusakan yang paling terberat terdapat di Desa Sanggulan dan Selemadeg Timur, dengan kerusakan beberapa badan jalan jebol, sehingga menjadi skala prioritas untuk segera ditanganni.

Dalam kesempatan tersebut, Sucita juga menyebutkan jumlah anggaran penangana bencana yang dimiliki saat  hanya Rp 250 Juta dari dari alokasi anggaran bantuan sosial tak berencana tahun 2020 senilai Rp 1,9 Miliar.

“Untuk ini kami masih menunggu kebijakan, sebab perkirakan kerugian dari 72 titik bisa mencapai puluhan Miliar," jelasnya

Disisi lain, Ketua Komisi IV DPRD Tabanan, I Gusti Komang Wastana mengaku prihatin akan adanya bencana alam yang menimpa Kabupaten ditengah pandemi Covid-19 saat ini.

Terlebih lagi dana yang dimiliki sangat terbatas untuk penanganan bencana, untuk itu dia berharap anggaran yang ada bisa dialihkan ke anggaran penanganan bencana.

Selain akan melakukan kordinasi dengan pihak Bupati, dia juga ingin agar pihak Pemda fokus terhadap penanganan bencana sebab dana yang diperlukan untuk penanganan kerusakan di 72 titik tersebut diperkirakan sekitar Rp 3 milyar.

"Kita berharap Ibu Bupati bisa mengalihkan anggaran, untuk fokus pada anggaran pananggulangan bencana,” harapnya.

Selain itu, Wastana juga meminta agar BPBD Tabanan lebih agresif dalam melakukan sosialisasi pencegahan bencana kepada masyarakat dan seharusnya sosialisasi tersebut dilakukan sebelum adanya cuaca ekstrim, dengan bersurat kepada kantor camat, desa, terutama agar warga untuk tidak membuang sampah sembarangan.

Diapun menyayangkan masih ada oknum masyarakat yang masih membuang sampah sembarangan akibat kurang sadar akan kebersihan lingkungan.  

“Sampai kasur dan bantal pun dibuang ke sungai dan  ini membuktikan kalau kesadaran masyarakat masih kurang akan arti kebersihan lingkungan itu sendiri," tegasnya . (Cia)

Komentar