Media Berita Online Bali Terkini, Kabar Terbaru Bali - Beritabali.com

Grand Final Mixologi Arak Bali Digelar Di Taman Ujung

(Ist)

KARANGASEM - Grand final lomba mixologi Arak Bali digelar di Taman Soekesada Oejoen Karangasem. Kegiatan ini serangkaian dengan HUT PDIP ke 48. Kegiatan yang dilaksanakan DPD PDIP Bali ini mendapat dukungan sambutan dari Bupati Karangasem I Gede Dana.

Hadir sekaligus membuka evan yang dilaksanakan Sabtu (1/5) ini Ketua DPD PDIP Bali I Wayan Koster yang juga Gubernur Bali. selain itu hadir juga Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta yang didundang secara khusus.

Nampak juga walikota Denpasat IGN Jaya Negara serta pengurus DPD dan DPC PDIP Karangasem. Menurut Ketua Panpel Made Ramia Adnyana kegiatan ini rencana digelar di Merita, Abang, Karangasem yang merupakan centra produksi arak tradisional di Karangasem.

Selaian Mixologi arak juga dilakukan Lomba Balista Copi Bali. Kegiatan ini sendiri bertujuan untuk meningkatkan sekaligus memperkenalkan arak dan kopi bali ke dunia internasional. Sehingga arak Bali nantinya sejajar dengan minuman beralkohol asing seperti Vodska dan yang lainya. Lomba ini sendiri terbuka untuk umum dan diikuti 27 peserta. Sementara pada grand final kali ini adalah para perwakilan dari berbagai Kabupetan di Bali.

Salah satu yang menjadi penilaian para juri adalah bahan baku yang digunakan harus legal, sehingga arak yang dilombakan sudah berlebel BPOM.

Kegiatan ini juga melibatkan semua komunitas Kopi Bali dan Arak Bali termasuk petani arak dan kopi.

Sementara itu Ketua DPD I Wayan Koster kegiatan ini untuk memberdayaakan petani lokal Karangasem. termasuk juga produk produk lokal dan tradisional.

Selain bermanfaat kegiatan ini juga memiliki dasar hokum. Koster juga ingin selaian arak bali dan kopi bali beberapa produk lokal Bali juga menjadi brending buat Bali. seperti Salak Bali, Manggis Bali, Jeruk Bali dan yang lainya.

Koster juga menyinggung untuk arak Bali sekarang ini sudah cukup aman dengan adanya Perda yang melindungi. Hanya saja Koster berharap agar produk arak tradisional tetap dipertahankan. “Kita sengaja gelar di Karangasem karena memang agar dekat dengan lokusnya,” ujarnya.

Wayan Koster juga meminta agar fraksi dan kader PDIP untuk membina pengrajin Bali, seperti pengrajin arak bali, endek dan juga pengrajin lokal lainya.

Lomba ini juga dimeriahkan dengan antrksi Juggling dan juga genjel dari Arak Api Merita, Abang.

Sementara aitu peserta asal Buleleng menampilkan coktile dengan nama Ki Barak. Nama ini diambil dari nama Raja Buleleng Ki Barak Panji Sakti.

Setiap peserta langsung melakukan atraksi dengan mencampor minimal berbahan dasar rak menjadi berbagai jenis minuman. Kemudian ada juga sesi wawancara yang dilakukan Dewan juri. (*/Nic)

Komentar