Nuanu Luncurkan Fasilitas Terbaru Magic Garden, Taman Imersif Lestarikan Keragaman Hayati
Suasana Magic Garden di Kawasan Nuanu Beraban Kediri Tabanan Bali. (ist)
TABANAN – Nuanu meluncurkan fasilitas terbaru berupa taman imersif ‘Magic Garden’ untuk melestarikan sekaligus merayakan keanekaragaman hayati alami di Bali.
Peluncuran Magic Garden digelar bertepatan dengan perayaan Hari Hari Menanam Pohon Nasional pada Kamis, 28 November 2024 di kawasan Nuanu Beraban, Kediri, Tabanan Bali.
Magic Garden seluas 3.600m2 sejalan dengan komitmen Nuanu untuk menyeimbangkan pembangunan dengan pelestarian ekosistem lokalnya.
Tidak hanya itu, Magic Garden didedikasikan menjadi ruang bagi pengunjung untuk belajar terhubung dengan alam secara bermakna.
Nicky Wongso selaku perwakilan Nuanu menjelaskan peluncuran Magic Garden merupakan agian dari upaya ramah terhadap alam. Dan memastikan komitmen untuk menangani ekosistem alam dan sekitarnya.
“Dan komitmennya 70 persen untuk konservasi alam dan 30 persen untuk fisik dan arsitektur di Nuanu berasal dari alam seperti kayu dn bahan alam lainya,” ungkapnya.
Magic Garden didesain menghadirkan perpaduan harmonis antara desain ekologi dan arsitektur yang terinspirasi oleh keindahan alam.
Dengan struktur yang menyerupai tulang daun, sarang lebah, dan jaring laba-laba, tempat ini menjadi simbol keterhubungan antara kehidupan, komunitas, dan sikularitas.
Magic Garden dirancang sebagai ruang interaktif bagi pengunjung untuk menjelajahi keanekaragaman flora dan fauna Bali.
Pada tahap pertama, fasilitas ini memperkenalkan tiga area utama yakni Taman sekaligus Kebun Kupu-kupu (Butterfly Garden).
Kebun ini didedikasikan menjadi tempat perlindungan bagi spesies kupu-kupu asli Nuanu dan Bali dan dirancang dengan desain lanskap yang mencerminkan habitat alami mereka.
Pengunjung dapat mempelajari siklus hidup dan peran penting kupu-kupu sebagai penyerbuk, serta sebagai indikator kesehatan suatu ekosistem. Program konservasi yang dijalankan Nuanu juga berhasil meningkatkan kelangsungan hidup yang mengesankan sebesar 20 persen untuk kupu-kupu dan capung, jauh lebih tinggi dibandingkan tingkat kelangsungan hidup alami yang hanya 2 persen.
Galeri Botani (Botanical Gallery) adalah fasilitas utama yang bisa dinikmati oleh pengunjung. Galeri ini menampilkan lebih dari 400 tanaman langka dan eksotis yang didapatkan secara etis, berdasarkan bimbingan dari otoritas konservasi.
Sebagai pusat pendidikan dan pelestarian, galeri ini juga turut mendukung upaya reboisasi Nuanu, yang telah berhasil menanam lebih dari 15.000 pohon melalui metode Miyawaki.
Dengan memadukan ekosistem paludarium dan keindahan estetika, galeri ini menawarkan pengalaman yang harmonis antara pelestarian alam dan edukasi.
Taman Anggrek (Orchid Galore) tak kalah menarik untuk dikunjungi, dengan menampilkan sekitar 500 spesies anggrek asli Bali, Taman Anggrek mempesona pengunjung dengan warna-warna cerah dan ekosistem yang kaya.
Ruang ini menjadi tempat yang sempurna bagi para penggemar fotografi maupun pengunjung yang ingin menikmati keindahan anggrek asli Bali.
Pengunjung akan menikmati pengalaman yang lebih menarik dan imersif pada tahap berikutnya dari Magic Garden. Rencana kedepannya akan menghadirkan Biota Lab, fasilitas penelitian yang mengeksplorasi hubungan antar spesies dalam ekosistem; Pollinator’s Jewel, area khusus yang didedikasikan untuk penyerbuk–seperti kupu-kupu dan lebah–dan perannya dalam mendukung keanekaragaman hayati.
Pengunjung juga akan mempelajari bagaimana Metode Miyawaki mempercepat reboisasi dan menciptakan ekosistem yang mandiri dalam waktu singkat. Selain itu, Tropical Permaculture Garden akan menampilkan tanaman yang dapat dikonsumsi dan juga obat, dengan fokus pada keberlanjutan dan koeksistensi dengan alam.
Magic Garden mencerminkan dedikasi dan keahlian Nuanu Nature Team sebagai departemen terbesar di kota kreatif ini. Dipimpin oleh Audria Evelinn, tim ini terdiri dari lebih dari 90 orang yang terbagi dalam tiga divisi utama, Landscaping, yang merawat ruang hijau dan mendukung reboisasi; Biota, yang fokus pada konservasi kupu-kupu dan pemetaan keanekaragaman hayati; serta Waste Management, yang berhasil mencapai tingkat pemulihan sebesar 85 persen pada tahun 2024 dengan mengubah sampah menjadi sumber daya yang berguna.
"Magic Garden bukan hanya tentang menciptakan ruang yang indah, tetapi juga membangun hubungan yang lebih dalam antara manusia dan lingkungan,” kata Audria Evelinn, Head of Nuanu Nature Team.
“Setiap aspek dari proyek ini mencerminkan rasa hormat kami terhadap tanah ini dan komitmen kami untuk melindungi keanekaragaman hayatinya,” tambahnya.
Magic Garden akan dibuka setiap hari dari pukul 09.00 hingga 16.00 WITA, dengan tiket seharga Rp150.000 per orang yang dapat dibeli melalui magicgarden@nuanu.com.
Pengunjung dari segala usia diundang untuk menikmati ruang unik ini dan menjelajahi warisan alam Bali yang luar biasa. ***
Komentar